Rabu, 10 September 2008

PRO KONTRA IBU HAMIL BERPUASA

Ramadhan telah tiba. Setiap umat islam di seluruh dunia menyambutnya dengan gembira. Tak terkecuali bagi calon ibu. Sebagai umat islam, tentu ingin menunaikan ibadah yang menjadi Rukun Islam ini. Akan tetapi hingga kini, boleh tidaknya ibu hamil dan menyusui berpuasa masih sering diperdebatkan orang. Ada yang mengaitkannya dengan kondisi ibu yang lemah, maupun asupan kalori bagi janin di dalam kandungan, yang bisa berdampak pada kesehatan ibu dan janinnya dikemudian hari.
Ternyata, semua ketakutan itu tidak beralasan sama sekali. Bahkan dokter kandungan tidak melarang wanita hamil untuk berpuasa selama sang ibu tidak mengalami gangguan pada kehamilannya. Selama ibu hamil mampu berpuasa, itu tidak menjadi masalah baginya. Biasanya orang yang masih hamil muda atau dalam trimester pertama masih mengalami muntah dan badannya lemah. Dan banyak yang tidak kuat berpuasa. Namun dalam trimester berikutnya ketika ibu sudah lebih kuat, tidak masalah bila berpuasa. Sebab, berpuasa itu sebenarnya hanya menggeser waktu makan saja.
Di anjurkan agar wanita hamil yang berpuasa untuk makan sahur dengan gizi yang baik dan seimbang. Bahkan bila perlu makan malam hari sebelum tidur, termasuk banyak minum air atau cairan. Hindari kegiatan fisik yang tidak perlu karena biasanya ibu hamil yang berpuasa mudah kekurangan cairan dan juga hindari tempat-tempat panas agar tidak mengalami dehidrasi.
Pergeseran waktu makan tersebut tenyata tidak berdampak apapun tehadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Setidaknya hingga kini belum ada hasil penelitian yang menguatkan ketakutan akan hal itu. Akan tetapi di anjurkan agar ibu yang kondisi fisiknya lemah, misalnya tengah hamil muda atau berbadan kurus sebaiknya jangan berpuasa dulu. Lebih baik konsultasikan lebih dahulu pada dokter untuk melihat kondisi ibu dan bayinya untuk mengetahui boleh tidaknya berpuasa. Karena dalam agama juga memberikan keringanan kepada ibu hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa demi kesehatan ibu ataupun bayinya. Akan tetapi mereka tetap di wajibkan mengqodho’/membayar dengan berpuasa di lain hari atau juga dapat di ganti dengan membayar fidyah.
Nasihat serupa juga berlaku bagi ibu yang tengah menyusui. Hanya saja, bagi ibu yang tengah memberikan ASI eksklusif pada bayinya sebaiknya jangan berpuasa dulu, kecuali bila sang bayi sudah mendapatkan makanan tambahan. Kalau tetap ingin berpuasa dan ASI-nya berkurang, sebaiknya keesokan harinya jangan berpuasa. Jika ibu sampai kekurangan gizi, maka produksi ASI-nya akan terganggu. Ibu hamil atau menyusui jangan sampai dehidrasi, karena tubuh tidak bisa menyimpan cairan seperti halnya menyimpan cadangan makanan. (sumber: majalah Ayah Bunda)
( a little gift for Zia_Info from Taman_Surga)

0 komentar:

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008